Investasi Saham Syariah : Pengetahuan Umum dan Ciri Ciri Investasinya

Chia sẽ:

 

Pahami Ciri- Ciri Saham Syariah

Beritaduit.com Saat ini, ada banyak metode Syariah. Mulai dari bank dengan konsep syariah, tabungan syariah, dan diakhiri dengan saham jenis ini, juga populer di masyarakat.

Pesatnya perkembangan metode syariah ini disebabkan adanya asumsi bunga riba atas tabungan yang diterima dari bank.

Apalagi saham, banyak orang yang menganggap judi sama dengan judi. Namun bagi yang takut dengan masalah ini, ada satu produk yang bisa dipertimbangkan, yaitu investasi saham syariah.

Jika Anda perhatikan lagi, saham sebenarnya bisa menjadi salah satu cara Anda bisa menginvestasikan dana Anda agar bisa menghasilkan return yang diinginkan.

Menurut pengertian Bursa Efek Indonesia (BEI), saham merupakan penyertaan modal dalam suatu perseroan atau perseroan terbatas.

Jadi ketika Anda mendengar seseorang bermain saham, itu berarti seseorang telah memiliki aset di perusahaan atau perusahaan ini atau itu.

Untuk alasan ini, saham juga dikenal sebagai sekuritas. Hal ini karena saham merupakan bukti kepemilikan yang sah atas suatu barang milik seseorang dalam suatu perusahaan atau perusahaan.

Apa yang dimaksud dengan saham syariah ?

Banyak orang berpikir bahwa saham adalah investasi yang lebih cocok untuk orang yang “berdompet tebal”. Namun kini saham bisa dibeli dimana saja dengan modal yang tidak terlalu banyak.

Hanya dengan Rp 5 juta saja kamu sudah bisa main promo. Inilah yang membuat saham lebih menarik. Bayangan keuntungan tak terbatas juga menjadi hal yang menggiurkan untuk dimainkan di saham.

Namun karena itulah, sebagian orang menganggap saham sama dengan judi, karena tidak ada kepastian yang jelas.

Apa pun bisa terjadi ketika Anda mengambil saham tertentu. Terkadang keuntungan besar datang kepada Anda, tetapi bisa juga terjadi banyak kerugian yang menghampiri Anda.

Anggapan bahwa judi adalah judi tentu tidak benar. Jika perjudian adalah ilegal, jual beli saham adalah legal dan diakui.

Bahkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan tidak ada unsur perjudian dalam permainan saham. Investasi saham syariah tak ada ubanya dengan  tindakan jual beli, seperti di pasar pada umumnya.

Namun, jika pasar memperdagangkan barang kebutuhan utama, maka pasar saham memperdagangkan kepemilikan perusahaan tertentu.

Ciri Ciri Saham Syariah

Kembali ke isu saham syariah, popularitasnya yang semakin meningkat membuat banyak orang tertarik pada emitennya. Apalagi bagi umat Islam, saham syariah dinilai mampu memuaskan keinginan untuk memiliki saham yang sejalan dengan nilai-nilai agama yang dianutnya.

Namun, banyak juga yang belum mengetahui perbedaan antara saham syariah dengan saham biasa atau biasa.

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri saham syariah yang membedakannya dengan saham biasa biasa yang digemari masyarakat luas.

1. Tidak bertentangan dengan ajaran Islam

Padahal, jenis saham syariah tidak terlalu berbeda dengan model saham biasa. Perbedaannya terletak pada jenis emiten atau perusahaan yang dapat dibeli.

Dalam saham biasa, Anda dapat membeli emiten mana pun yang Anda minati dan, tentu saja, dengan prospek yang bagus.

Sedangkan di saham syariah, ada perusahaan penerbit yang tidak boleh dimasuki karena bertentangan dengan ajaran Islam. Misalnya, Anda tidak berinvestasi di perusahaan rokok atau alkohol saat Anda bermain saham Syariah.

Perusahaan atau perusahaan yang menerbitkan saham syariah tentunya juga harus menjalankan usahanya sesuai dengan konsep ajaran Islam. Jika tidak, perusahaan tidak dapat menerbitkan saham syariah.

2. Menggunakan Sistem Bagi Hasil

Sama seperti bank syariah yang tidak menggunakan unsur riba, bahkan dalam saham syariah Anda tidak akan mendapatkan keuntungan berupa bunga atau riba. Sistem yang digunakan dalam tindakan syariah adalah pembagian keuntungan.

Dalam sistem ini, pemegang saham tidak hanya memiliki kesempatan untuk menerima bagian keuntungan dari perusahaan, tetapi juga menanggung risiko yang sama jika perusahaan atau perusahaan mengalami kerugian.

Misalnya, Anda menginvestasikan sebagian dana dalam saham syariah dari perusahaan pengalengan. Ketika sebuah perusahaan menghasilkan keuntungan tertentu, Anda juga mendapatkan pengembalian. Anda akan menerima dividen dari keuntungan ini. Di sisi lain, jika perusahaan merugi, Anda juga akan mengalami kerugian.

3. Analisis untung dan rugi

Dalam saham syariah, masalah pembagian keuntungan dan risiko kerugian harus disepakati ketika ingin mencatatkan saham. Investor atau pemegang saham dan perusahaan harus berkonsultasi terlebih dahulu untuk mencapai sebuah kesepakatan bersama dan tanpa adanya paksaan.

Inilah yang kemudian disebut dengan kewajiban persediaan. Tujuannya adalah agar  pemegang saham tidak terjerumus  kedalam  informasi yang menyesatkan ( gahar)  dan  risiko yang berlebihan( masir ).

Saat bernegosiasi, perusahaan atau perusahaan memiliki ketentuan untuk menjelaskan secara jelas setiap informasi tentang perusahaan. Agar tidak terjadinya  kesalahpahaman di kemudian hari maka calon pemegang saham berhak mengetahui seluk-beluk perusahaan  .

Tentunya penjelasan tersebut disampaikan kepada calon pemegang saham yang menjual saham tersebut. Calon pemegang saham juga berhak mempertanyakan apapun yang mereka anggap perlu dan ingin diketahui dari emiten yang mereka inginkan.

Saham syariah juga akan memberi tahu kepada pemegang saham tentang tanggung jawab dan risiko berinvestasi. Misalnya, pemegang saham harus ikut menanggung kerugian yang diterima dari emiten.

Kami berharap dengan kesadaran ini Anda tidak akan menjadi rakus dalam mengejar keuntungan yang maksimal, tetapi akan bermain saham dengan bijak.

Penutup

Kini Anda umat Islam tidak perlu lagi malu jika melanggar sila agama jika ingin bermain bursa. Dengan promosi Syariah ini, Anda dapat mencoba berinvestasi dengan menginvestasikan modal Anda di perusahaan tanpa riba. Semoga bermanfaat.

 

No comments